teringat
"Hidup ini mengapa tiba-tiba menjadi seksa.Jika lautan luas bisa kurenangi.Jikalah menjadi primadona bisa kuhadapi........
Mengapa ketika ini hatikulah yang bergetar.Hari ini,kita tidak lagi bersama seperti hari-hari yang lalu.Hari yang biasaku tatapi wajahnya.yang suram itu.Tapi kini raut wajahnya hilang di balik sudut pandangan ku".
Itu saja yang dapat dikeluhkan oleh Suliana.Hari-hari bahagianya berakhir dengan kesedihan.Sungguh malang nasibnya,dulu dia seorang yang periang,peramah dan sentiasa tersenyum mesra.Berlainan dengan sekarang.Dia lebih suka termenung,memikirkan masa depan yang harus ditempohinya.Dalam usia yang muda dia telah menjadi janda.
"Alangkah lembutnya angin,daun-daun bersiul dan unggas berterbangan.Alangkah mahalnya harga sebuah perpisahan.Selama ini aku tidak sempat merindu kerana kita tidak pernah berpisah.Tetapi hari ini kau jauh sekali.Terlalu banyak ku ingat tentang mu.Aku lupa dunia kerana kau".Suliana mengeluh lagi.
bersambung............
No comments:
Post a Comment